Tuesday, November 22, 2011

Kisah Cinta Tuyul dan Putri Peyot

Alkisah, di suatu negeri antah berantah, hiduplah seorang putri yang sangat cantik jelita, baik hatinya, indah parasnya, setiap orang yang memandangnya pasti terpesona, putri peyot namanya. Sang putri hidup bersama tiga putra mahkota dalam sebuah kerajaan yang damai, yang dipimpin oleh seorang permaisuri.

Putri peyot juga telah mempunyai seorang calon pendamping hidup, yaitu seorang pangeran rupawan yang sangat menyayanginya, dan sang putri pun sangat menyayangi pangeran tersebut, pangeran ences namanya. Kehidupan sang putri terlihat begitu bahagia, dikelilingi orang - orang yang selalu siap untuk membahagiakannya.

Suatu ketika, putri peyot terlihat sedih, orang-orang di sekitarnya bertanya-tanya apakah sebabnya, namun sang putri enggan untuk menjawabnya. Dia lebih memilih untuk memendam rasa itu sendiri. Sampai suatu ketika, secara tidak sengaja sang putri menemukan secarik kertas yang berisi tulisan dari seseorang yang putri peyot sendiri tidak mengenalnya, dibacalah tulisan itu, dan sang putri pun menyukai tulisan tersebut.

Putri peyot pun kemudian mencari siapakah orang yang telah membuat tulisan itu, tak lama berselang, sang putri pun menemukannya. Ternyata penulisnya adalah seseorang pemuda, tinggi, tak rupawan, tak berambut pula, hidup sendirian, banyak tawa, tetapi pemalu, orang-orang memanggilnya tuyul. Akhirnya sang putri pun berkenalan dengannya.

Tak disangka, perkenalan mereka begitu berkesan, banyak hal menyenangkan yang menghiasi pertemuan mereka. Tertawa bersama, ceria bersama, menjadi suatu hal yang sering terjadi di awal pertemuan mereka. Makin lama, mereka pun lebih saling mengenal, sampai suatu waktu, munculah perasaan yang indah yang dirasakan oleh tuyul, dia mulai menyayangi sang putri peyot.

Diliputi dengan perasaan gelisah, tuyul pun mengungkapkan rasa sayang tersebut kepada sang putri. Tapi alangkah bahagianya tuyul setelah mengetahui bahwa sang putri pun mulai mempunyai perasaan yang sama. Tanpa sepengetahuan pangeran ences, putri peyot pun menjalani hubungan dengan tuyul. Dari sini lah kisah cinta tuyul dan putri peyot bermula.

Putri peyot selalu mencari-cari kesempatan agar dapat berhubungan dengan tuyul, karena dia merasa nyaman dan senang dengan keberadaan tuyul. Canda tuyul, meskipun terkadang melewati batas, adalah hal yang disukai putri peyot, suara tuyul adalah hal yang ingin didengarnya sebelum terlelap dalam tidur, dan senyum tuyul adalah sesuatu yang ingin dia lihat saat bersama dengan tuyul.

Dan bagi tuyul, tawa putri peyot adalah hal yang sangat ingin selalu didengarnya, paras sang putri adalah hal yang sangat ingin selalu dipandanginya, dan perhatian, cinta, serta kasih sayang sang putri adalah hal yang sangat ingin selalu dirasakannya. Dan tuyul pun dapat mendapatkan itu semua. Hidupnya pun menjadi begitu indah.

Tak ada yang ada dibenak tuyul selain putri peyot, setiap detik, menit, jam, setiap waktu, tuyul selalu memikirkannya. Begitu juga dengan sang putri, bahkan meskipun dia sedang bersama dengan sang pangeran, namun tuyul lah yang ada di pikirannya, mereka selalu ingin terus bersama.

Mereka menyadari kalau jalan agar mereka dapat bersama sangatlah terjal, tidak mudah, mengingat sang putri yang sebenarnya telah mempunyai calon pendamping hidup, pangeran ences. Namun sang putri berharap agar dapat hidup dan membina rumah tangga bersama tuyul, karena sang putri sangat menyayanginya, tuyul pun berusaha agar hal itu dapat terwujud, apalagi saat mengetahui jika putri peyot sering tersakiti oleh perbuatan pangeran ences, meskipun pangeran ences sangat menyayangi sang putri. Putri berkata bahwa sang pangeran tidak seperti dulu lagi, sang putri merasa tidak lagi nyaman dengan pangeran ences, sehingga hidupnya terasa kurang bahagia.

Hari - hari selalu mereka lewati bersama. Canda, tawa, perhatian, kasih sayang, dan cinta selalu menghiasai kebersamaan tuyul dan putri peyot. Putri peyot sangat menyayangi tuyul, begitu juga sebaliknya, tuyul sangat menyayangi putri peyot, dia selalu berusaha membuat putri peyot tersenyum, tertawa, dan melakukan apa - apa agar sang putri bahagia. Semakin hari, mereka makin saling menyayangi, saling mencintai, dan saling ingin memiliki.

Sampai suatu saat, sang putri berkata kepada tuyul bahwa kebersamaannya dengan tuyul telah membuat dia merasa mengkhianati sang pangeran, dia merasa telah melukai hati pangeran, dan hati sang putri tidak bisa menerima dia berbuat seperti itu. Dalam benaknya tuyul pun berpikir, mengapa sang putri tidak mengatakan itu dari dulu? mengapa sang putri baru mengatakan hal itu sekarang? di saat perasaannya kepada sang putri sudah terlalu dalam? di saat rasa sayang dan cintanya kepada sang putri sudah teramat besar?

Sang putri bimbang, apa yang harus dia lakukan. Putri peyot kemudian memutuskan untuk kembali kepada sang pangeran, tuyul pun dapat menerimanya, karena dia tahu bahwa sang pangeran sangat menyayangi putri, dan sang putri pun masih menyayangi pangeran, sambil berharap bahwa sang putri akan kembali lagi padanya.

Hari demi hari, tuyul melaluinya tanpa keberadaan sang putri. Dalam kesendiriannya dia merindukan sang putri dan selalu bertanya-tanya, bagaimana keadaan putri saat ini? apakah sang putri masih selalu memikirkannya? apakah sang putri masih menyayanginya? apakah sang putri akan kembali lagi padanya?

Lambat laun, tuyul mulai menyadari kalau putri peyot telah hidup bahagia bersama sang pangeran, tuyul berpikir, mungkin inilah akhir dari kisah cintanya dengan sang putri. Segala harapan dan impian indah yang dulu mereka buat bersama, sepertinya telah sirna. Dengan perasaan kecewa, akhirnya tuyul melepaskan putri peyot, merelakan sang putri agar dapat hidup bersama dengan sang pangeran. Tapi dalam hati kecilnya, tuyul juga merasa senang, paling tidak dia telah membuat putri peyot menemukan kembali cintanya :)


Tamat :D