Bagi sebuah tim, keberadaan suporter sangat krusial. Disatu sisi, sorak-sorai suporter dapat membangkitkan semangat dan menambah motivasi bagi para pemain sebuah tim. Karena itu, suporter kerap dianggap sebagai pemain ke-12 dari sebuah tim. Timnas Indonesia berhasil melangkah ke final piala AFF 2010 juga tidak lepas dari peran dan dukungan luar biasa para suporter yang datang dari berbagai penjuru Indonesia. Puluhan ribu, atau bahkan ratusan ribu suporter datang ke stadion Gelora Bung Karno setiap kali Timnas Indonesia bertanding.
Tapi disisi lain, ulah suporter yang berlebihan dan tidak menghiraukan aturan yang seharusnya dipatuhi justru akan merugikan tim. Lihat saja ulah para suporter Indonesia yang nekat mendobrak pintu II Gelora Bung Karno untuk menyaksikan pertandingan semifinal kedua antara Indonesia dan Filipina semalam, meskipun tak ada satu pun dari mereka yang mengantongi tiket. Atau mungin ulah beberapa suporter Indonesia yang masih saja membawa petasan atau mercon ke dalam stadion untuk memeriahkan jalannya pertandingan. Atau mungkin para suporter yang tidak bisa hening meskipun sejenak saja untuk menghormati lagu kebangsaan tim nasional dari negara lawan. Itu semua menunjukkan betapa tidak dewasanya para suporter kita, yang bertindak tanpa peduli dengan dampak negatif yang akan ditimbulkan dari berbagai macam ulah tersebut.
Beruntung, sampai saat ini timnas hanya mendapat peringatan dari AFC atas ketidakdewasaan para suporter tersebut. Bagaimana jadinya bila timnas mendapatkan hukuman gara-gara ulah para suporter yang tidak bertanggung jawab itu, siapa yang rugi? timnas juga kan? alih-alih menyemangati mereka agar dapat menampilkan performa yang terbaik, dukungan para suporter yang tidak dibarengi kedewasaan justru malah akan merugikan tim. Ayolah para suporter Indonesia, kita bersama-sama, bahu-membahu mendukung timnas kita, tapi tetaplah patuhi aturan yang ada, tunjukkan sportifitasmu pada dunia !!
No comments:
Post a Comment